JAKARTA, KOMPAS.com -- Gelombang budaya pop Korea sedang menerjang dunia. Tengoklah, anak muda di mana-mana histeris melihat aksi boyband/girlband Korea. Inilah puncak gunung es dari kisah tentang penetrasi budaya pop Korea di sekitar kita.
Penyanyi Korea, Shi Min-chul, muncul di atas panggung ulang tahun ke-17 Indosiar
diiringi jeritan histeris penggemarnya, Kamis (12/1) malam, di Jakarta.
Ia berkata, "Saya suka Indonesia, terutama cuaca, makanan, dan...
gadis-gadisnya!" Sontak ratusan perempuan yang mendengar ucapan Shi
Min-chul klepek-klepek. Mereka berjingkrak-jingkrak kegirangan. "Aaaahhh.... Aku mau jadi gadismu," jerit seorang gadis belia.
Begitulah
penampilan band-band Korea yang mengusung musik pop Korea (K-Pop),
seperti Super Junior, Park Jung-min, The Boss, Girls' Generation, X5,
dan N-Sonic, mampu membangkitkan histeria di mana-mana, bukan hanya di
Indonesia, melainkan juga di banyak negara, mulai dari Asia, Eropa,
Afrika, hingga Amerika.
Hal yang mengagetkan, penggemar K-Pop
begitu fanatik. Nadhila (18), remaja asal Bekasi, misalnya, saking
cintanya kepada band Korea pernah nekat memburu personel band asal
Korea, X5, di Bandara Soekarno-Hatta. "Saya sampai lemas dan kehilangan
kata-kata," kata Nadhila menggambarkan perasaannya ketika berjabat
tangan dengan Haewon, personel X5.
Belum puas, Nadhila menguntit
X5 hingga ke hotel tempat mereka menginap. Ceritanya cukup dramatis. Ia
menyamar sebagai wartawan agar bisa menembus barikade pengamanan hotel.
Bersama rombongan wartawan, Nadhila berhasil menemui X5 di lobi hotel.
Saking senangnya, ia menjerit keras. "Semua kaget dan menoleh ke arah
saya," kenang Nadhila, yang kini menjadi personel Ladyschool, coverband Afterschool asal Korea.
Imajinasi Korea
Banyak orang menyebut serbuan K-Pop sebagai hallyu
atau gelombang Korea (Korean Wave). Gelombang ini awalnya dipicu
keranjingan orang terhadap drama romantis Asia, termasuk drama Korea.
Dari sini, anak muda Asia kemudian mengenal K-Pop dan menggilainya.
Maklum, K-Pop tidak hanya memanjakan telinga dan mata, tetapi juga
menancapkan imajinasi tentang selebriti Korea yang berpenampilan apik
dan berwajah semulus porselen. Tidak heran, kini banyak anak muda yang
ingin "dicetak" seperti selebriti Korea.
Dewi (23), misalnya,
seumur-umur tidak pernah mengubah rambutnya yang hitam dan lurus panjang
hingga pinggang. Namun, setelah kepincut penampilan artis Korea, ia
memotong rambut dan mengecatnya menjadi coklat. Ujung rambutnya dibuat
ikal mirip gaya rambut sejumlah artis top Korea. "Saya tidak mencontoh
penampilan artis Korea tertentu. Pokoknya gayanya harus Korea," kata
Dewi, yang ditemui di Salon Johnny Andrean di Plaza Semanggi, Rabu.
Hasrat
berpenampilan ala Korea ini ditangkap sejumlah pengusaha salon di
Jakarta. Mereka ramai-ramai mengusung tema K-Cut Style (potongan rambut
Korea). Sederet butik kosmetik Korea, seperti Skin Food, The Face Shop,
dan Missha, pun merangsek masuk ke Indonesia. Bahkan, toko roti Korea
pun mulai tumbuh di Jakarta.
Ya, tanpa kita sadari, produk serba
Korea telah mengepung kehidupan kita, mulai dari mobil, alat elektronik,
gadget, hingga jaringan hipermarket Korea. Bahkan, "kampung" Korea juga
tumbuh lengkap dengan fasilitas seperti bank, klinik, salon, restoran,
hotel, kos-kosan, supermarket, dan toko perlengkapan golf Korea di Jalan
Senayan, Jakarta, serta Ruko Pinangsia Office Park, Karawaci, Banten.
Perwakilan
perusahaan Korea tumbuh subur di Indonesia. Berdasarkan data Pusat
Kebudayaan Korea di Indonesia, saat ini, ada 1.300 kantor cabang
perusahaan Korea yang didirikan di Indonesia. Seperti kata Yoon
Jae-kwon, salah satu agen artis Korea, "K-Pop sebenarnya hanyalah bagian
kecil dari gelombang (penetrasi budaya) Korea ke sejumlah negara."
Latihan keras
Bagaimana
Korea bisa mengekspor produk budaya popnya? Kim Hyun-ki, Direktur Pusat
Kebudayaan Korea di Jakarta, menceritakan, awalnya Pemerintah Korea
berperan banyak. Sekitar 20 tahun lalu, misalnya, pemerintah memberi
beasiswa besar-besaran kepada artis dari berbagai bidang seni untuk
belajar di AS dan Eropa. Dari program itu lahirlah artis-artis
berpengalaman.
Seni pop Korea—termasuk K-Pop—pun berkembang.
Selanjutnya, K-Pop digerakkan sepenuhnya oleh pihak swasta. Kini, ada
ratusan rumah produksi yang setiap tahun mencetak banyak artis K-Pop.
Yoon
Jae-kwon menceritakan, semua artis K-Pop digembleng selama enam bulan
hingga satu tahun. Tampilan fisik mereka juga dipoles sebelum
diluncurkan sebagai artis tingkat global. "Sistem pelatihan ini sudah
ada sekitar tahun 1990-an dan sangat dirahasiakan. Bahkan, calon
penyanyi tidak akan tahu sistem itu sampai mereka ikut pelatihan."
Korea, kini, memetik buah dari keseriusan menggarap industri pop mereka. Etnews.com,
situs berita teknologi informasi Korea mengutip data The Korea Creative
Content Agency, memprediksi, pendapatan Korea dari ekspor budaya pop,
termasuk musik, sinetron, dan games, di seantero dunia tahun
2011 berjumlah sekitar 3,8 miliar dollar AS atau sekitar Rp 35 triliun.
Angka ini meningkat 14 persen dibandingkan dengan 2010.
K-Pop juga
mendongkrak citra Korea. Jutaan orang tertarik berkunjung ke Korea,
termasuk menengok Pulau Nami di Provinsi Gangwon-do yang menjadi lokasi shooting Winter Sonata,
sinetron Korea yang meledak tahun 2002. Choi Jung-eun, staf pengelola
Pulau Nami, mengatakan, dulu pulau kecil dan sepi itu hanya dikunjungi
sekitar 200.000 turis per tahun. Kini, pengunjungnya rata-rata 1,6 juta
turis setahun.
Zaman Asia
Gelombang Korea
mengalir deras dan tak tertahankan ke sejumlah negara. Ini memang
zamannya Asia. "Tidak heran proses asianisasi terhadap kebudayaan global
pun terjadi," ujar pengamat komunikasi Idi Subandy.
Proses
pengglobalan budaya pop Korea ini, menurut sosiolog Universitas Negeri
Jakarta, Robertus Robert, sama dan sebangun dengan pengglobalan produk
kebudayaan industri kapitalistik lain, seperti burger McDonald dan
Coca-Cola. Korea bisa melakukan itu karena residu kebudayaan dominan di
Asia memang dekat dengan Korea, selain Jepang dan China. Persebaran
penduduk Korea, Jepang, dan China di berbagai belahan dunia kian
mengukuhkan dominasi kebudayaan mereka.
Nah, bagaimana dengan
Indonesia? Fenomena orang keranjingan budaya pop Korea di sini kian
menegaskan bahwa Indonesia hanyalah pasar yang diperebutkan. Robertus
Robert pesimistis kita bisa mencetak "Indonesian Wave". Pasalnya,
industri hiburan kita lebih cenderung mencetak pengekor daripada
inovator.
clock
Bookmarks
Archive
-
▼
2012
(51)
-
▼
Januari
(10)
- 50 Fakta Tentang Keistimewaan Indonesia Di Mata In...
- Fakta-Fakta Unik tentang Indonesia
- Fakta-Fakta Korea Selatan
- Demam Korea Melanda Indonesia
- 10 Boyband Terlaris Di Korea Selatan
- 4 Artis K-Pop Tercantik Tanpa Make-Up
- 3 Artis Korea Jadi Wanita Tercantik di Dunia
- Kecantikan Asia di Mata Dunia
- 10 Artis Korea Terpopuler di 2011
- "Gelombang Korea" Menerjang Dunia
-
▼
Januari
(10)
About
Popular Posts
-
1. Melody Penyanyi yang mengawali karirnya pada usia 19 tahun. Ia sudah merilis beberapa album dan single. Ia juga pernah berperan se...
-
Inilah 7 Selebriti Pria Korea Tercantik Selebriti pria Korea diketahui karena ketampanannya, tapi beberapa dari mereka iri karena merek...
-
The boy band is alive and well in Asia. The top all male groups are some of the most successful pop stars in Asia today. This list of t...
-
Tak lengkap rasanya kalau dunia ini tanpa adanya dunia hiburan. Dan karena sekarang sedang demam drama korea, so gak ada salahnya kan kala...
-
Apakah anda salah satu Korea Lovers? ya, pertanyaan tersebut pun bukan hanya untuk anda namun pula untuk saya. Awal kemunculan Korea di...
-
Malam ini, saat menulis artikel ini, saya sebenarnya sedang habis menonton serial drama korea A Love To kill yang dibintangi oleh shin min...
-
Gaya Rambut Artis Korea | Pria dan Wanita Gaya Rambut Artis Korea - Model Rambut Artis Cewek Korea memang menjadi trend masa ki...
-
4 Artis K-Pop Tercantik Tanpa Make-U Tentunya kita sudah sama-sama tahu, kecantikan selebriti di negeri ginseng tersebut tidak lep...
-
Tak bisa dipungkiri, film maupun drama seri Korea semakin digemari di seluruh Asia termasuk Indonesia. Kehadiran para artisnya, termasuk ...
-
Beberapa nama besar di dunia musik Korea akan mengambil bagian dalam konser Natal di Jepang bulan depan. Situs resmi dari “ K-POP Festiv...
Pengikut
Mengenai Saya
About
Kamis, 26 Januari 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar